Welcome to My Blog 👌
Pengertian Empati
pengertian (empati). Menurut Thomas F. Mader
dan Diane C. Mader (1990), empati adalah kemampuan seseorang untuk
share-feeling yang dilandasi kepedulian-kepedulian ini ada tingkatannya.
- Kalau mau merujuk pada teori kompetensi, tingkatan yang paling rendah adalah ketika kita baru dapat memahami ungkapan verbal, entah itu perasaan atau pikiran. Tingkatan menengahnya adalah ketika kita sudah dapat memahami isu kompleks yang ada di balik suatu percakapan; mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan ataupun masalah seseorang di masa lalu. Dan, yang paling tinggi adalah memahami lalu tergerak untuk memberikan bantuan nyata yang dibutuhkan orang itu berdasarkan keadaannya.
- Empati ini sangat kita butuhkan. Jika dikaitkan dengan penjelas-an sebelumnya, empati akan membuat kita terbiasa menjadi orang yang tidak terlalu efektif dan tidak terlalu human. Empati akan membuat kita dapat memisahkan orang dan masalahnya dengan cepat; empati akan mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang.
Ada pemikiran dari Daniel Goleman (2001) soal melatih empati.” Untuk melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu:
Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lainMemberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaanMemahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kita dengan orang lain
Dalam kehidupan ini banyak peristiwa yang lepas dari pandangan kita yang sejatinya bisa memberikan banyak pelajaran bagi hidup kita. Peristiwa yang mengharukan maupun membahagiakan tetap memiliki arti. Kemampuan kita untukmemahami dan mengalami suatu perasaan positif dan negatif akan membantu kita memahami makna kehidupan yang sebenarnya. Kemampuan ini sering disebut sebagai atribut empati.
Empati merupakan bagian penting, Empati juga merupakan salah satu dari unsur-unsur kecerdasan sosial. Ia terinci dan berhubungan erat dengan komponen-komponen lain, seperti empati dasar, penyelarasan, ketepatan empatik dan pengertian sosial. Empati dasar yakni memiliki perasaan dengan orang lain atau merasakan isyarat-isyarat emosi non verbal. Penyelarasan yakni mendengarkan dengan penuh reseptivitas, menyelaraskan diri pada seseorang. Ketepatan empatik yakni memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain dan pengertian sosial yakni mengetahui bagiamana dunia sosial bekerja.
Sementara itu, secara sederhana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain. Empati adalah kemampuan seseorang dalam ikut merasakan atau menghayati perasaan dan pengalaman orang lain. Seseorang tersebut tidak hanyut dalam suasana orang lain, tetapi memahami apa yang dirasakan oranglain itu.
Secara lebih luas empati diartikan sebagai ketrampilan sosial tidak sekedar ikut merasakan pengalaman orang lain, tetapi juga mampu melakukan respon kepedulian terhadap perasaan dan perilaku orangtersebut. Tidak heran jika latihan memberikan sesuatu atau bersedekah, selain merupakan sarana beribadah, juga bisa melatih empati anak pada orang lain yang memunculkan sifat merasakan empati.
Dengan demikian penekanan empati tersebut menyatakan bahwa kemampuan menyelami perasaan orang lain tersebut tidak membuat kita tenggalam dan larut dalam situasi perasaannya tetapi kita mampu memahami perasaan negatif atau positif seolah-olah emosi itu kita alami sendiri. Kemampuan berempati akan mampu menjadi kunci dalam keberhasilan bergaul dan bersosialisasi di masyarakat.
Dalam kehidupan berkelompok kita pasti mendapati orang dalam watak yang beraneka ragam. Oleh karena itu, tidak mungkin kita memaksakan pendapat, pikiran atau perasaan kepada orang lain. Di sinilah, empati sangat berperan penting. Individudapat diterima oleh orang lain jika ia mampu memahami kondisi orang lain dan memberikan perlakuan yang semestinya sesuai dengan harapan orang tersebut. Kemampuan empati perlu diasah setiap orang agar dirinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Empati akan membantu kita bisa cepat memisahkan antara masalah dengan orangnya. Kemampuan empati akan mendorong kita mampu melihat permasalahan dengan lebih jernih dan menempatkan objektifitas dalam memecahkan masalah. Banyak alternatif yang memungkinkan dapat diambil manakala kita dapat berempati dengan orang lain dalam menghadapi masalah. Tanpa adanya empati sulit rasanya kita tahu apa yang sedang dihadapi seseorang karena kita tidak dapat memasukiperasaannya dan memahami kondisi yang sedang dialami.
Penelitian Rosenthal membuktikan bahwa anak yang mampu membaca perasaan orang lain melalui isyarat non verbal lebih pandai menyesuaikan diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul dan lebih peka. Kemampuan membaca pesan non verbal akan membantu seseorang melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi yang tidak dapat disampaikan secara verbal. Pesan non verbal memberikan banyak peluang kita memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam diri seseorang karena pesan tersebut sulit untuk direkayasa. Begitu pula dengan nada bicara, ekspresi wajah dan gerak-gerika tubuhnya. Seseorang yang mampu membaca pesan ini akan menjadi mudah untuk memahami perasaan orang lain.
By : Blog si Anak Labil
No comments:
Post a Comment